"Sekarang ini tanggal 23 November pukul 15.30 WIB saya akan teken surat untuk menaikkan status gunung (Bromo) dari Siaga menjadi Awas," kata Kepala PVMBG, Dr Surono saat dihubungi wartawan, Selasa (23/11).
Pada Selasa ini, PVMBG menaikkan status gunung itu dua kali. Pukul 08.00 WIB lembaga itu menaikkan status gunung itu jadi Siaga (Level III). Surono mengatakan, pemerintah setempat di tingkat kecamatan sudah diminta menutup kawasan wisata Gunung Bromo sejak status gunung itu naik jadi Siaga.
Dengan naiknya status gunung itu, Surono meminta warga tidak memasuki kawasan lautan pasir kawasan puncak Gunung Bromo apalagi naik ke puncak gunung itu. "Kalau gak masuk Segoro Wedi, gak apa-apa," kata Surono.
Dari puncak itu, permukiman terdekat, Hotel Bromo Permai pun belum diminta dikosongkan. Dia hanya khawatir masih ada wisatawan yang nekat naik ke kawasan puncak gunung itu.
Surono mengatakan, dari peristiwa letusan sebelumnya, letusan gunung itu biasanya berupa letusan abu. Berdasarkan itu, jelas Surono, rekomendasi penutupan kawasan wisata itu hanya di areal lautan pasir gunung itu.
Surono mengatakan, status gunung itu dinaikkan gara-gara terpantaunya peningkatan amplitudo gempa terus menerus pada alat pemantau gunung itu. Sejak awal November peningkatan aktivitas kegempaan sudah terjadi.
Antara 15-21 November saja tercatat 354 kali gempa vulkanik dangkal, 10 kali gempa vulkanik dalam, serta 6 kali gempa tektonik jauh. Gempa tremor menerus terpantau dengan amplitudo 1,5-3 milimeter. Pada hari ini aktivitasnya meningkat.
AHMAD FIKRI
Sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2010/11/23/brk,20101123-293839,id.html
0 Comments:
Post a Comment