DOHA, KOMPAS.com — Jepang akan mengandalkan darah muda pada perhelatan Piala Asia 2011 yang digelar di Doha, Qatar, pada 7-29 Januari. Pelatih Jepang, Alberto Zaccheroni, mengatakan, ini memang berisiko, tetapi pihaknya yakin bisa sukses.
Jepang termasuk salah satu dari tiga negara yang paling sukses di Piala Asia. Mereka sudah juara tiga kali dan sangat dominan dalam dua dekade terakhir. Dua negara lain yang sudah juara tiga kali adalah Arab Saudi dan Iran.
Berada di Grup B bersama Arab Saudi, Suriah, dan Jordania. Ini termasuk grup berat dan Jepang tak terlalu difavoritkan. Namun, Zaccheroni yakin bisa membawa timnya meraih sukses. Pelatih asal Italia itu menggantikan posisi Takeshi Okada pada Agustus 2010. Dia punya banyak pengalaman dan pernah melatih beberapa klub Italia, termasuk membawa AC Milan meraih scudetto.
Zaccheroni langsung dihadapkan masalah pemain, setelah pemain senior seperti Yuji Nakazawa, Marcus Tulio Tanaka, dan Takayuki Morimoto cedera. Ia pun berpaling kepada para pemain muda yang menjanjikan.
Striker Sanfrecce Hiroshima, Tanari Lee, yang tak pernah membela timnas, langsung dipanggil. Pemain keturunan Korea ini dinilai tampil konsisten dalam enam tahun terakhir. "Lee pantas masuk timnas dan menjalani debutnya. Penampilannya di J-League telah membuktikan kualitasnya," jelas Zaccheroni.
Zaccheroni juga memanggil tiga pemain debutan lainnya. Mereka adalah Masahiko Inoha (Kashima Antlers), Gotoku Sakai (Albirex Niigata), dan Takuya Honda (Shimizu S-Pulse).
"Saya memang memanggil banyak pemain muda di Piala Asia. Memang butuh penyesuaian. Namun, saya yakin mereka akan segera memahami filosofi permainan saya," kata Zaccheroni.
Untuk keseimbangan, Zaccheroni juga memanggil delapan pemain Jepang yang merumput di Eropa, termasuk pemain veteran Keisuke Honda (CSKA Moskwa), Makoto Hasebe (Wolfsburg), dan kiper Eiji Kawashima (Lierse SK).
Tak ketinggalan tentu gelandang serang Borussia Dortmund, Shinji Kagawa. Pemain berumur 21 tahun ini tampil stabil dan salah satu menjadi bintang Dortmund hingga memimpin Bundesliga 1 musim ini. (AP)
Jepang termasuk salah satu dari tiga negara yang paling sukses di Piala Asia. Mereka sudah juara tiga kali dan sangat dominan dalam dua dekade terakhir. Dua negara lain yang sudah juara tiga kali adalah Arab Saudi dan Iran.
Berada di Grup B bersama Arab Saudi, Suriah, dan Jordania. Ini termasuk grup berat dan Jepang tak terlalu difavoritkan. Namun, Zaccheroni yakin bisa membawa timnya meraih sukses. Pelatih asal Italia itu menggantikan posisi Takeshi Okada pada Agustus 2010. Dia punya banyak pengalaman dan pernah melatih beberapa klub Italia, termasuk membawa AC Milan meraih scudetto.
Zaccheroni langsung dihadapkan masalah pemain, setelah pemain senior seperti Yuji Nakazawa, Marcus Tulio Tanaka, dan Takayuki Morimoto cedera. Ia pun berpaling kepada para pemain muda yang menjanjikan.
Striker Sanfrecce Hiroshima, Tanari Lee, yang tak pernah membela timnas, langsung dipanggil. Pemain keturunan Korea ini dinilai tampil konsisten dalam enam tahun terakhir. "Lee pantas masuk timnas dan menjalani debutnya. Penampilannya di J-League telah membuktikan kualitasnya," jelas Zaccheroni.
Zaccheroni juga memanggil tiga pemain debutan lainnya. Mereka adalah Masahiko Inoha (Kashima Antlers), Gotoku Sakai (Albirex Niigata), dan Takuya Honda (Shimizu S-Pulse).
"Saya memang memanggil banyak pemain muda di Piala Asia. Memang butuh penyesuaian. Namun, saya yakin mereka akan segera memahami filosofi permainan saya," kata Zaccheroni.
Untuk keseimbangan, Zaccheroni juga memanggil delapan pemain Jepang yang merumput di Eropa, termasuk pemain veteran Keisuke Honda (CSKA Moskwa), Makoto Hasebe (Wolfsburg), dan kiper Eiji Kawashima (Lierse SK).
Tak ketinggalan tentu gelandang serang Borussia Dortmund, Shinji Kagawa. Pemain berumur 21 tahun ini tampil stabil dan salah satu menjadi bintang Dortmund hingga memimpin Bundesliga 1 musim ini. (AP)
0 Comments:
Post a Comment