furniture jepara | mebel jepara | jepara | amirul jepara | jepara products | jepara Gara-gara Lagu Gayus, Bona Paputungan Diancam Diculik jepara jepara products - furniture jepara - mebel jepara
selamat datang di blognya anak jepara, di jepara products diterangkan berbagai produk jepara, saya sebagai anak jepara bangga mempublikasikan produk asal kota jepara ini. siliahkan dilihat-lihat produk jepara nya.jepara jepara jepara bisa!!!

translator

>

1.19.2011

Gara-gara Lagu Gayus, Bona Paputungan Diancam Diculik


TEMPO Interaktif, Jakarta - Nama Bona Paputungan tiba-tiba meroket sebagai selebritas dadakan. Wajah mantan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Gorontalo ini belakangan sering nongol di layar kaca sejak heboh video Youtube “Andai Aku Jadi Gayus” yang diunggah 14 Januari lalu

Pria kelahiran Gorontalo, 16 Maret 1978 ini bertutur, beberapa jam setelah mengunggah video, pihaknya langsung diboyong oleh Metro TV ke Jakarta untuk wawancara. Sejak itu, sejumlah stasiun televisi berlomba-lomba mewawancarai Bona secara ekslusif.  
Awalnya lagu “Andai Aku Jadi Gayus” itu adalah lagu “Kisah Hidupku” yang  ditulis Bona pada 11 September lalu saat dia masih dipenjara. Lagu ini kemudian ia gubah menjadi lagu “Andai Aku Jadi Gayus” saat ia keluar dari LP Gorontalo, pada 7 Oktober 2010.
“Saya gubah setelah melihat berita Gayus ke Bali,” kata Bona saat ditemui di  sebuah stasiun televisi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/1) malam.
Bona mengubah beberapa baris lirik lagu di bagian reffrein berisi semacam kecemburuan terhadap Gayus yang bisa bebas berwisata, padahal berstatus sebagai tahanan. Namun, kata dia, lagu tersebut tidak dimaksudkan buat mengkritik Gayus. “Apalagi (mengkritik) kinerja pemerintah dalam  memberantas korupsi,” ujar  pria yang kini mengaku tobat dari kegiatan menenggak minuman keras itu.

Apa saja perubahan Bona setelah lagu ciptannya itu meledak  ? Berikut ini jawaban Bona kepada Tempo dan dua wartawan dari media lain.
Tanya : Bagaimana rasanya mengetahui lagu Andai Aku Jadi Gayus mendapat perhatian masyarakat?

Bona: Saya tidak menyangka. Karena saya dasarnya orang susah. Tidak pernah berhayal wah, andai aku jadi Gayus, bisa dapat duit banyak.

Tanya: Setelah nama meroket dan sering diundang televisi, isi kantong bertambah?

Bona: Alhamdulillah, masih pas-pasan. Kalau ada juga buat kebutuhan saja. Saya tampil saja sudah bersyukur. Sudah dihargai.

Tanya: Kabarnya ada yang mulai melirik lagu Gayus dan siap mengajukan kontrak?

Bona: Iya, sudah ada, dari produser Zigaz dan Kuburan Band. Tapi akan kita diskusikan dengan teman-teman.di Gorontalo. Kemarin ada juga tawaran iklan dan menjadikan lagu Gayus sebagai RBT.

Tanya : Kabarnya, gara-gara mengunggah lagu Gayus ke Youtube, anda sempat diteror?

Bona: Setelah ribut di Youtube, saya langsung didatangi media tv dan diminta ke Jakarta untuk wawancara. Tiket dan semua akomodasi sudah disiapkan, tapi kemudian ada telpon yang mengancam saya. Si penelpon mau menculik saya karena saya dianggap menghebohkan nusantara.
Tanya: Kenapa anda bisa masuk penjara?

Bona : Karena kekerasan rumah tangga. Saya khilaf, mukul istri gara-gara mabuk. Ini  saya ambil hikmahnya. Saya bisa bikin lagu dan shooting di dalam (penjara), saya bisa puasa full, salat full, melatih kesabaran, dan lebih tahu arti kehidupan.

Tanya: Kapan mulai terjerumus minuman keras?

Bona: Saya jadi pemabuk, sejak bapak-ibu cerai 1993. Saya terjerumus sampai pernah tidur di got. Kemudian, saya ikut ibu ke Jakarta dan sempat setahun lebih di pesantren An-Najah, Karawang. Tapi setelah kembali ke Jakarta, kehidupan saya tambah hancur karena terjerat narkoba. Saat bapak saya meninggal, hidup saya lebih hancur lagi. Sejak itu saya pulang ke Gorontalo dan tahun lalu masuk penjara.
Tanya : Setelah ini akan tinggal di Jakarta atau kembali ke Gorontalo?

Bona: Belum tahu. Paling tidak, kita berkumpul dulu sama keluarga. Kita lihat nanti apa yang terbaik. Saya masih ingin berkarya membuat lagu.

MUSTHOLIH

Sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/Wawancara/2011/01/19/brk,20110119-307311,id.html

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Post a Comment

 

jepara products - furniture jepara - mebel jepara Copyright © 2010 jepara products by amirul jepara