furniture jepara | mebel jepara | jepara | amirul jepara | jepara products | jepara August 2011 jepara jepara products - furniture jepara - mebel jepara
selamat datang di blognya anak jepara, di jepara products diterangkan berbagai produk jepara, saya sebagai anak jepara bangga mempublikasikan produk asal kota jepara ini. siliahkan dilihat-lihat produk jepara nya.jepara jepara jepara bisa!!!

translator

>

8.09.2011

Pemkab Jepara Gagas Kampung Portugis


JEPARA – Pemkab Jepara menggagas objek wisata penunjang untuk memaksimalkan keberadaan Benteng Portugis yang terletak di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo atau sekitar 45 km sebelah utara Kota Jepara.

Sesuai namanya, pemerintah akan membangun Kampung Portugis di sekitar sisa-sisa benteng yang masih berdiri saat ini.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara Khoeron Syarifuddin menegaskan, kampung Portugis akan dibangun di kompleks wisata tanpa menghilangkan kondisi asli benteng. Mengingat tujuan utama pembangunan obyek wisata ini adalah penunjang dari benteng tersebut.

Di sekitar benteng akan dibangun rumah, taman, serta bangunan lain yang bernuansa jaman dahulu saat bangsa Portugis masih bermukim di wilayah tersebut. Selain itu, gardu masuk ke aera Benteng Portugis serta akses jalan di sekitar lokasi benteng akan direnovasi.

”Jika bangunan-bangunan tersebut telah berdiri, kita akan dibawa merasakan dan memasuki suatu daerah seperti layaknya masih digunakan Portugis untuk pengamanan, perdagangan, dan militer seperti zaman dahulu,” kata Khoeron Syarifuddin.

Dia menambahkan, untuk pembangunan obyek wisata ini, pihaknya mendapat bantuan dana sebesar Rp9 miliar dari Pemerintah Pusat. Untuk tahap pertama, anggaran dari pusat ini akan dicairkan senilai Rp2,5 miliar.

Sedangkan untuk pelaksanaannya, tahun ini dimulai dari proses desain dan pembangunan fisiknya dilakukan awal 2011 mendatang. Ditargetkan, pada 2015 nanti obyek wisata ini rampung dikerjakan dan bisa dibuka untuk umum.

”Selama ini, Benteng Portugis masih menjadi salah satu primadona wisata rekreasi di Jepara. Sehingga, dengan adanya penambahan Kampung Portugis ini diharapkan bisa mendongkrak jumlah wisata yang berkunjung ke objek wisata tersebut,” terang dia.

Benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Kerajaan Mataram Sultan Agung sekitar abad XVII ini berada di atas bukit batu di tepi laut. Benteng ini dibangun untuk mencegah datangnya tentara Belanda dari Batavia atau Jakarta yang ingin masuk ke Pulau Jawa melalui jalur laut.

Saat itu, Sultan Agung berpikiran bahwa VOC Belanda hanya bisa dikalahkan lewat serangan darat dan laut secara bersamaan. Karena Mataram tidak memiliki armada laut yang kuat, maka perlu adanya bantuan dari pihak ketiga yang juga berseteru dengan VOC yaitu bangsa Portugis.

Benteng berhadapan langsung dengan Pulau Mandalika yang memberikan nilai lebih. Sebab, pengunjung tidak hanya sekadar melihat peninggalan bersejarah, melainkan juga bisa menikmati keindahan laut.

Di sekitar benteng banyak ditumbuhi pohon-pohon yang rindang yang sudah berusia ratusan tahun sehingga menambah kesejukan alamnya. Akan tetapi, sampai saat ini pengelolaan obyek wisata tersebut kurang maksimal.
(Sundoyo Hardi/Koran SI/ram)


Sumber : okezone.com 


Hebat, 10 Wanita Akan Bersepeda Jakarta-Jepara


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar dipastikan akan melepas 10 srikandi Bike To Work (B2W) yang bakal mengayuh sepeda dari Jakarta hingga Jepara, Jawa Tengah.

Pelepasan akan dilakukan pada Rabu 13 April mendatang di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Bike To Work Indonesia Toto Sugito menuturkan, kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April mendatang. “Nanti akan dilepas langsung Ibu Linda di kantornya pada 13 April pukul 07.00 WIB,” ungkap Toto, Senin (11/4/2011).

Dikatakan Toto, digelarnya Srikandi Gowes to Jepara untuk membuktikan bahwa perempuan pun bisa sejajar dengan kaum laki-laki. “Jarak yang ditempuh mereka sekira 600 kilometer lebih,” terangnya.

Dari 10 srikandi tersebut, ada satu anggota dari B2W Bandung yaitu Rini Rismiati. Sejak 2 bulan yang lalu dirinya terus berlatih bersama sembilan Srikandi lainnya di Jakarta.

“Latihannya dua minggu sekali dengan materinya mengatur ritme, stamina jarak jauh, juga dengan membawa beban 10 kilogram karena pada saat perjalanan nanti kita diwajibkan membawa beban masing-masing,” ungkap Rini.

Bahkan mereka pun beberapa kali berlatih dengan rute yang cukup jauh untuk membiasakan. "Rute latihan jarak jauh antara lain Jakarta-Anyer, Jakarta-Bogor, Jakarta-Karawang, dan terakhir Jakarta-Bandung,” beber Toto.

Rini yang selalu bersepeda ke kantor setiap hari mengaku gembira bisa bergabung dalam tim Srikandi Gowes to Jepara ini.

Rini mengungkapkan rute yang dilalui antara lain Purwakarta, Subang, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, dan berakhir di Jepara.

Setibanya di Jepara, para srikandi ini akan membagikan buku bacaan gratis di perpustakaan RA Kartini.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda memberikan dukungan kepada Rini. “Wah hebat bisa bersepeda sejauh itu, kita support ini,” ungkap Ayi.

Ayi pun mengaku salut dengan keputusan Rini yang bergabung dengan peserta lain ke Jepara. “Saya salut dengan semangatnya, kalau saya pasti gempor dengan jarak seperti itu,” ungkap Ayi.


sumber : okezone.com


8.08.2011

Dunia Niki Nasr dan Tangan Perajin Jepara


Niki Nasr, desainer asal Denmark, telah lama mengetahui kualitas karya para perajin dari Jepara, Jawa Tengah. Selama sembilan belas tahun, karya-karyanya yang telah masuk pasar internasional tercipta dari tangan perajin kota ukiran itu.
Niki telah lama berkecimpung dalam pasar furnitur tingkat internasional, sebut saja Italia, Meksiko, Skandinavia, Jerman, Yunani, Spanyol, dan negara-negara lainnya. Niki melanjutkan bisnis produksi furnitur milik keluarganya.
Ketika menjalankan bisnis keluarganya, Niki, seorang sarjana lulusan antropologi sosial, telah mengetahui keunggulan para perajin di Jepara. Ia pun bekerja sama dengan para perajin dari Jepara untuk mengerjakan desain-desainnya yang mendunia. Apa yang membuat Niki begitu mengagumi para perajin dari Jepara ketimbang daerah lain di Indonesia, Bali misalnya?
Menurut Pincky S.R. Sudarman dari Alun-Alun Indonesia, kekaguman Niki akan perajin Jepara karena mereka memiliki tingkat kesabaran luar biasa dalam mengukir. "Mungkin karena kita ini sebenarnya bangsa agraris. Ketika musim tanam belum tiba, nenek moyang kita mengerjakan hal lain seperti mengukir. Lihat, alat panen seperti ani-ani saja diukir dengan indah. Betapa kesabaran dan kehalusannya terlihat. Itu yang menjadi alasan Niki memilih perajin Jepara," katanya.
Kayu yang dipilih untuk desain Niki seperti kayu jati, mahoni, akasia, sungkai, mindi, dan kayu impor dari Perancis, kayu oak. Sementara untuk desain-desain karyanya, Niki terinspirasi desain dari Skandinavia, dengan gaya yang mempunyai napas sederhana, klasik, namun tak terbatas atau tak lekang oleh waktu. "Desain Skandinavia memiliki garis-garis murni yang utuh, jujur, sederhana, tidak terlalu rumit, dan bisa digunakan kapan saja, tak tergantung zaman," ungkap Pincky.
Keunggulan para perajin Jepara yang ditangkap jeli oleh Niki menjadi semacam pengingat bahwa bangsa ini kaya dengan talenta. "Ketika di tangan orang asing hasil kerajinan bisa menjadi indah seperti ini, tentu ini menjadi tantangan bagi desainer Indonesia untuk lebih maju. Jangan mau kalah karena ini adalah kekuatan kita," kata Pincky.
Niki Nasr mengadakan pameran pertamanya di Indonesia, bertajuk "Furnishing Your World by Niki Nasr", di galeri Alun-alun Indonesia Grand Indonesia pada 14 Mei-14 Juni 2011. Ada sekitar 80 karya yang dipamerkan. (Natalia Ririh)

sumber : kompas.com


Sate Kikil Khas Jepara


sate kikil khas jepara
Ukiran jepara terkenal melegenda tapi bukan itu saja daya tarik jepara. kulinernya pun menjadi salah satu andalan kota ukir ini, yang terkenal lezat ialah sate kikil khas jepara berikut cara membuatnya.
Bahan-bahan yg dibutuhkan untuk membuat sate kikil khas jepara :
500 gr kikil siap pakai, potong kotak 2 cm
1 lbr daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
1 sdt garam
½ sdt gula pasir
500 ml santan dari 1 btr kelapa
2 sdm minyak untuk menumis tusuk sate







Haluskan:
4 siung bawang putih
2 cm kencur
½ sdt terasi
5 bh cabai merah
150 gr kacang tanah goreng

Cara membuat:
1. Tumis bumbu halus, daun salam, dan lengkuas, sampai harum.
2. Masukkan kikil, santan, garam, dan gula, masak hingga matang.
3. Tusukkan kikil di tusuk sate, bakar di atas bara api sebentar saja. Sajikan hangat.

Untuk 6 orang

Resep: Erwin Kuditawati
Uji Dapur: Klub Nova
Penata Saji: T. Firta Hapsari


8.05.2011

Desa Siaga Bencana di Jepara Mulai Dirintis


siaga bencana di jepara

Jepara, CyberNews. Bidang Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jepara mulai merintis pengembangan desa siaga bencana. Tahun ini, desa yang menjadi perhatian adalah yang berada di area Kecamatan Donorojo.
Hal itu disampaikan Kabid PBA Satpol PP Setyanto saat dikonfirmasi, Minggu (10/7). Setyanto menjelaskan, kegiatan itu akan diletakkan di Desa Tulakan dengan mengundang perwakilan seluruh desa se-Kecamatan Donorojo pada 13 dan 14 Juli mendatang.
Dia menjelaskan, peserta yang ikut dalam kegiatan itu sebanyak 100 orang yang terdiri dari delapan desa. "Dalam kegiatan itu yang diundang adalah para kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, pramuka dan bidan. Lokasinya nanti di KPRI Pelita di Desa Tulakan," katanya.
Kegiatan itu, lanjut Setyanto, adalah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekaligus memberikan pengetahuan untuk melakukan langkah antisipasi jika kembali terjadi bencana di kawasan tersebut. kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat perlu ditingkatkan.
Karena itu, Desa Siaga Bencana dibentuk untuk menggerakkan dan mewujudkan masyarakat yang peduli terhadap bencana. "Dengan pertemuan itu nanti agar antar desa agar saling perhatian tidak justru menjadi tontonan," tuturnya.
Sebagai desa siaga bencana, kata Setyanto, diimbau kepada masyarakat di Kecamatan Donorojo untuk selalu waspada, sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bisa dilakukan upaya penyelamatan diri.
Menurutnya, lokasi yang rutin terjadi bencana adalah Dukuh Tempur Desa Sumberrejo. "Desa tersebut rutin terjadi banjir karena posisinya yang ada di lembang. Selain itu, ada juga Desa Clering yang tahun lalu terjadi banjir cukup benjar. Kalau yang di Clering tidak selalu terjadi," jelasnya.
Dia menjelaskan, kegiatan itu merupakan dukungan dari Badan Penanggulangan Becana Alam Daerah (BPBD) Jateng. "Kami selaku tuan rumah menyiapkan area yang memang membutuhkan. Materi yang diberikan seputar pertolongan pertama gawat darurat. Kalau soal penanganan yang lain saya belum bisa menjelaskan," ujarnya.
( Akhmad Efendi / CN31 / JBSM )

dikutip dari: suaramerdeka.com


Jepara Finalis Daerah Hijau 2011


keindahan jepara

Jepara, CyberNews. Kabupaten Jepara menjadi satu dari 10 kabuoaten/kota di Indonesia yang lolos sebagai finalis  penerima  Indonesia Green Region Award (IGRA) 2011. Pekan ini, Bupati Jepara Hendro Martojo dijadwalkan melakukan presentasi di depan tim juri di Jakarta.
Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Humas Setda Jepara Hadi Priyanto, Senin (13/6) pagi. IGRA adalah penghargaan untuk daerah pengelola lingkungan hidup terbaik di Indonesia yang dilaksanakan Kantor Berita Radio (KBR) 68 H Jakarta dan Majalah Swasembada Jakarta. "Tahun lalu penghargaan IGRA diberikan kepada pemerintah provinsi, dan ini akan diberikan kepada kabupaten/kota," kata Hadi Priyanto.
Dia menjelaskan dari 10 kabupaten/kota yang menjadi finalis IGRA 2011, empat daerah berasal dari Pulau Jawa, yakni Kabupaten Jepara, Kota Yogyakarta (DIY), Kota Surabaya (Jawa Timur), dan Kabupaten Kuningan (Jawa Barat).
Enam daerah lain dari luar Jawa, yakni Kota  Banda Aceh (NAD), Kota  Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Kabupaten Berau (Kalimantan Timur), Kota Denpasar (Bali), Kabupaten Gorontalo (Gorontalo), dan Kota  Payakumbuh (Sumatera Barat).
“Mereka diseleksi para panelis sejak awal tahun 2011. Dari penilaian awal, terpilih 54 landidat, lalu diseleksi lagi tinggal 10 daerah yang berhak menjadi finalis calon penerima IGRA. Sebelum para finalis melakukan presentasi, tim juri juga telah melakukan verifikasi lapangan,” papar Hadi Priyanto.
Presentasi finalis IGRA akan dilakukan di depan tim juri yang merupakan para ahli lingkungan hidup, di antaranya mantan Menteri Lingkungan Hidup RI Emil Salim. Kabupaten Jepara, menurut Hadi, optimistis menatap tahap akhir penilaian IGRA 2011 karena pembangunan lingkungan hidup di Jepara termasuk yang terbaik di Indonesia.
Jepara sangat sering menerima penghargaan di bidang lingkungan hidup dan juga ukiran khas jepara, antara lain Piala Adipura delapan kali, dan tujuh di antaranya diraih secara beruntun sejak 2005 hingga 2011, penghargaan kabupaten sehat Swasti Saba Padapa 2010, Juara III Kabupaten Peduli Hutan (2010), dan Penghargaan Raksaniyata dari Menteri Lingkungan Hidup RI 2011.
( Muhammadun Sanomae / CN26 / JBSM )

dikutip dari : suaramerdeka.com


Kisah Warga Jepara yang Nyaris Gabung NII


warga jepara nyaris gabung NII

Jepara, CyberNews. Salah satu warga kelahiran Desa Bandungharjo Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara, M Zaenal Abidin, Minggu (1/5) bertutur kalau dirinya nyaris bergabung dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII), gerakan yang saat ini menjadi buah bibir. saat itu ia merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada 1998, pasca gerakan reformasi, ia dikenalkan dengan seseorang oleh teman kampus di Fakultas Tarbiyah atau Tadris Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah.
"Pada awalnya saya hanya berkenalan biasa dengan orang yang baru saya kenal tersebut. Pertemuan berikutnya saya mulai diajak diskusi tentang keislaman secara umum. Mulai hal-hal yang ringan sampai pada filosofi Islam. Termasuk tentang khilafah atau pendirian pemerintahan Islam di Indonesia," tutur Zaenal.

Untuk memantapkan diskusi tersebut ia diajak oleh teman barunya tersebut pada seseorang di Jakarta Utara yang ia sendiri tidak tahu latar belakangnya. Beberapa bulan kemudian sebuah tempat di Jakarta Utara ini kosong.
Ditempat tersebut ada semacam pengajian yang membahas ayat-ayat hukum dalam al-Qur'an. Terutama ayat-ayat tentang jihad. Dikupas secara rinci tentang latar belakang ayat-ayat tersebut, sampai pada titik kesimpulan bahwa wajib bagi orang Islam untuk berjuang untuk atas nama membela Islam.
Pada suatu hari Zaenal mengaku diajak kesuatu tempat dengan mata tertutup untuk dibaiat. Kata mereka proses ini dinamakan hijrah. Perjalanan dari tempat saya tinggal sampai pada tempat yang mereka tuju tersebut mata saya tertutup. Sepanjang perjalanan kami ngobrol dengan mata tertutup. Namun ada hal yang menarik bagi saya, walaupun mata tertutup kami tidak merasa terganggu dalam berdiskusi. Oleh para senior sepanjang perjalan memang tidak dibiarkan bengong.
Beberapa di antara mereka yang berceramah memiliki ciri-ciri yang hampir mirip seperti celana panjang diatas tumit, keluarga (istri atau anak-anak putri mereka rata-rata bercadar, namun dibebaskan berkomunikasi, untuk jaringan ekonomi kebanyakan memiliki warung kecil (jual jajanan), memiliki tempat pengajian untuk anak-anak belajar Alquran, melakukan pemanggilan dengan Bahasa Arab seperti akhwan untuk teman laki-laki atau ukhti untuk perempuan.
Zaenal akhirnya tidak meneruskan kegiatan itu walau disebut kafir jika keluar dari kelompok itu, setelah menyadarinya. Pertimbangan ia keluar adalah ajaran mereka menyimpang dari ajaran Islam secara umum, terutama untuk tema Islam rahmatal lil 'alamin, yang melindungi seluruh manusia apapun ras, suku, agama.
( Muhammadun Sanomae / CN14 / JBSM )

dikutip dari : suaramerdeka.com


Jepara Raih Adipura Ketujuh


Adipura kota jepara yg ke 7

Jepara, CyberNews. Jepara kembali mendapatkan penghargaan Adipura tahun ini. Penghargaan Adipura untuk kota terbersih se-Indonesia dalam kategori kota sedang diraih Jepara tujuh kali secara beruntun sejak tahun 2005.
''Penyerahan Piala Adipura akan dilakukan besok (Selasa, (7/6)) di Istana Negara Jakarta. Bupati Jepara Drs Hendro Martojo MM dijadwalkan akan menerima langsung piala itu dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono,'' kata Kepala Bagian Humas Setda Jepara Drs Hadi Priyanto kepada wartawan Senin (6/6).
Lebih lanjut, Hadi menjelaskan tahun ini terdapat 17 kota sedang di Indonesia yang mendapatkan Adipura. Dari daftar itu, Jepara menempati urutan teratas dari seluruh kota sedang peraih Adipura. Di Jawa Tengah, kota sedang yang juga meraih Adipura adalah Pekalongan, sedangkan dalam kategori kita kecil, Jawa Tengah menempatkan 6 dari 42 kabupaten/kota se Indonesia yang juga meraih Adipura.
''Diraihnya Adipura ketujuh secara beruntun serta fakta Jepara menempati peringat teratas tidak mengherankan. Kabupaten yang terletak paling utara Pulau Jawa sejak lama dikenal bersih dan hijau. Kekaguman atas kota Jepara beberapa tokoh nasional saat berkunjung ke Jepara,'' urai Hadi.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik pada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Freddy H Tulung. ''Semula saya membayangkan Jepara adalah kota pantai yang kotor. Tapi saya akui tak banyak kota yang sebersih Jepara,'' ujarnya.
Prestasi tersebut, kata Hadi, membuat Pemkab Jepara makin termotivasi agar kebersihan benar-benar menjadi budaya masyarakat sejak kecil. Untuk itu, kebersihan direncanakan masuk sebagai bagian pelajaran muatan lokal (Mulok) yang akan diajarkan di satuan pendidikan yang ada di Jepara.
''Ini memang sangat penting karena budaya bersih yang tertanam sejak kecil akan bertimbas besar pada perbaikan dan kesehatan lingkungan. Itu bisa dilihat dari prestasi SD Panggang 4 Jepara yang sudah tiga kali meraih penghargaan Adiwiyata sehingga sejak tahun lalu berhak menerima Penghargaan Adiwiyata mandiri. Adiwiyata juga sangat penting sebagai bagian dari membudayakan kebersihan pada anak-anak sejak kecil," kata Hadi.
Sementara itu, tutur Hadi, untuk mengapresiasi peran petugas lapangan sebagai salah satu lini depan penjaga kebersihan, Bupati Jepara berencana memberikan tali asih kepada mereka mereka masing-masing Rp 150 ribu.
Sebanyak 270 penjaga kebersihan dijadwalkan menerima tali asih ini usai dilakukan kirab Adipura dari perbatasan Jepara-Demak di Desa Gedangan Kecamatan Welahan hingga Pendopo Kabupaten Jepara.
( Akhmad Efendi / CN34 / JBSM )

dikutip dari: suaramerdeka.com


Wisata Bahari Masih Jadi Andalan Jepara


wisata bahari jepara

Jepara, CyberNews. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara melihat wisata bahari masih menjadi tulang punggung perkembangan bisnis pariwisata di Bumi Kartini tahun ini.
Keberadaan Pantai Tirta Samudera Bandengan, Pantai Kartini, Pantai Benteng Protugis Keling, dan Pulau Karimunjawa akan dimaksimalkan untuk menarik wisatawan. Hal itu disampaikan Chaeron Syarifudin, kepala Disparbud Jepara kemarin.
Menurutnya, wisata bahari menempati posisi pertama dalam menyumbang pendapatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara. Setelah itu adalah wisata belanja berupa produk-produk mebel ukir jepara, monel, dan rotan Jepara. Terakhir berupa wisata religi di makam Sultan Hadirin dan Ratu Kalinyamat.
"Memang kondisinya demikian. Itu terlihat dari target pendapatan di beberapa pantai Jepara juga besar," kata Chaeron.
Dia lantas merinci pendapatan di Pantai Kartini sebesar Rp 485 juta, Pantai Bandengan Rp 512 juta, dan Pulau Panjang Rp 11,5 juta. Sedangkan di Pulau Karimunjawa ada wisma wisata yang ditarget memberikan pemasukan sebesar Rp 30 juta dan kapal kaca sebesar Rp 11 juta.
"Sedangkan untuk di Pantai Kartini juga masih ada potensi baru berupa Kura-kura Ocean Park (KOP) yang rencananya akan dilaunching pada Februari nanti dengan target awal sebesar Rp 100 juta," urai Chaeron.
Disinggung soal pendapatan di lokasi yang lain, Chaeron menjelaskan tidak terlalu besar. Seperti di Museum Kartini, dipatok target sebesar Rp 5 juta.
"Sedangkan untuk retribusi kebersihan sebesar Rp 9,5 juta. Kami akan berupaya maksimal agar pendapatan di berbagai lokasi wisata yang ada bisa tercapai," terangnya.
Dukungan
Namun, Chaeron menjelaskan upaya tersebut harus ditopang dengan kondisi alam yang baik. Ketika situasi seperti meletusnya Gunung Merapi, lanjutnya masih terjadi tantangan untuk mencapai target akan semakin berat.
"Selain itu, berkembangnya wisata Jepara juga butuh dukungan perkembangan ekonomi lokal. Ketika perekonomian semakin baik tentu kunjungan wisata juga ikut terkena imbasnya, begitupula sebaliknya," tuturnya.
Disinggung mengenai keberadaan pihak swasta yang membuat waterboom apakah akan mengurangi pendapatan Disparbud, Chaeron menilai tidak karena sudah ada perbedaan wilayah. Dia melihat kondisi wisata buatan dan alami tetap ada perbedaan sehingga tidak berpengaruh banyak.
"Kalau yang waterboom ini kondisinya lebih spesifik, berbeda dengan wisata bahari yang kami kelola. Karena itu, saya pikir tidak ada masalah".
(Akhmad Effendi/CN19)


dikutip dari :suaramerdeka.com


Kendal dan Jepara Juara Grup



team sepak takraw jepara
Jepara, CyberNews. Tim sepak takraw pelajar Kendal dan Jepara A meraih tiket ke semifinal laga invitasi sepak takraw pantai setelah menjuarai grup masing-masing di lapangan pantai Bandengan Kabupaten Jepara, kemarin. Laga itu digelar Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Jateng.
Dari delapan kabuoaten/kota yang diundang, hanya Wonogiri yang absen. Namun ketiadaan Wonogiri kemarin digantikan Tim Jepara B yang akhirnya tersingkir karena sebagian diperkuat anak-anak usia sekolah dasar, sedangkan lawan-lawannya dari SLTP dan SLTA.
Tim lain yang tersingkir adalah PPLP Salatiga, Demak, dan Tegal, sedangkan yang lolos ke semi final selain Jepara A dan Kendal, adalah Banyumas dan Brebes. Kamis pagi mereka akan bertanding untuk memperebutkan partai final yang akan digelar siang.
Seksi bidang pertandingan Mursidi menyatakan keempat tim yang masuk semi final dipastikan menempati posisi juara I, II, dan III. "Khusus juara III merupakan juara bersama bagi yang gagal ke final," ujarnya.
Laga invitasi tersebut disaksikan Wakil Ketua Umum KONI Jateng Sukahar, perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga dan Bapopsi Jateng, Ketua KONI Jepara Ali Irfan Mukhtar, Kepala Disdikpora Jepara Moh Zahid, serta ketua Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Jepara Sujarot.
Delapan tim itu dibagi menjadi dua grup. Tim Jepara A, Tegal, Brebes dan Demak masuk Grup A, sedangkan Jepara B, Kendal, Banyumas dan PPLP Salatiga di Grup B. Tiap tim di masing-masing grup tampil tiga kali. Tim Jepara A ke semi final setelah mengalahkan Demak, Tegal dan Brebes masing-masing dengan skor 2-0.
Tim Brebes, walau kalah sekali dari Jepara A, ke semi final karena menang dua kali, yakni mengatasi Tegal 2-1 dan Demak dengan 2-0. Sementara itu Kendal menjadi juara grup B dan ke semifinal setelah mengalahkan Jepara B 2-0, Banyumas dan PPLP Salatiga masing-masing dengan skor 2-1.
Tim Banyumas juga melaju. Sebelum kalah dari Kendal, Banyumas memetik kemenangan di laga pembuka atas PPLP Salatiga, dan di akhir penyisihan menaklukkan Tim Jepara B.
(Muhammadun Sanomae/CN26) 


dikutip dari: suaramerdeka.com


 

jepara products - furniture jepara - mebel jepara Copyright © 2010 jepara products by amirul jepara