nsiden memalukan berupa bidikan sinar laser yang dilakukan oleh supporter Malaysia terhadap pemain Timnas Garuda kemarin (26/12) di Stadion Bukit Jalil, Malaysia sungguh membuat dunia persepakbolaan menjadi tercoreng. Sangat tepatlah kiranya jika benda-benda seperti harus disterilkan keberadaannya dari stadion olahraga, seperti sepakbola ini.
Sebenarnya, seberapa parah sih efek atau pengaruh teknologi sinar laser itu jika digunakan secara serampangan? Sebagaimana dikemukakan Kompas (27/12), bahwa teknologi sinar laser pada mainan anak itu ternyata sangat membahayakan. Bahkan pernah ada kejadian, di Swiss, remaja berusia 15 tahun dilaporkan mengalami kebutaan akibat terkena sinar laser dari mainan.
Ternyata, seperti pointer laser yang digunakan para pembicara saat presentasi juga bisa merusak retina bila difokuskan ke mata. Hal ini disampaikan Guru Besar Fisika Universitas Diponegoro Semarang, Prof Dr Wahyu Setia Budi, di Semarang, Kamis (19/4/2007) sebagaimana dikutip situs tkimia.21.forumer.com. Ia memberi contoh, mainan anak yang dilengkapi laser dengan daya lima miliwatt saja bisa mendatangkan masalah bila tembakan sinar ini mengenai mata. Begitu pula pointer laser yang digunakan para pembicara saat presentasi juga bisa merusak retina bila difokuskan ke mata. Karena, alat mungil ini juga menggunakan laser berdaya rendah. ”Bila mengenai mata terus-menerus, laser berdaya rendah tersebut tetap bisa merusak retina.” Karena itu, ia mengingatkan, jangan sekali-sekali memancarkan arah laser ke mata meskipun daya laser itu sangat rendah.
Sumber : http://www.maskuncoro.com/
0 Comments:
Post a Comment